•Perahu yakin•

/ 06:21

Menuju senja di Tanjung Keluang

 Ada suatu masa dimana Allah titipkan rasa yakin yang begitu tinggi pada masing-masing hambaNya

Seperti rasa yakin yang pernah aku miliki, pernah yakin sekali untuk diterima di universitas A

Pernah juga yakin sekali dengan suatu perkara. Misalnya.

Namun ada kala jarum jam tak berputar sesuai kehendak kita

Detik demi detiknya tidak sedang bekerja untuk kita

Hmm… Sedih kali rasanya..


Ada sebuah ungkapan dari ust. Sonny pada salah satu bukunya,

“Kalau yakin hanya sekedar yakin, maka siapa yang tak seyakin dan sepercaya diri Firaun. Sampai sampai mengatakan Ana rabbukum al-a'la, aku adalah Rabb kalian yang paling tinggi.

Kalau yakin hanya sekedar yakin, Abu Jahal pun tidak kalah kuat keyakinannya. Berangkat ke medan Badar dengan keyakinan akan mengalahkan pasukan muslimin.”


Ternyata yakin yang kita yakini harunya bukanlah yakin yang hanya sekedar yakin :’(

Yang harus kita yakini adalah “Allah selalu membersamai kita” daripada meyakini kemampuan diri. Sebagaimana nabi Musa Alaihisalam dengan segala keterbatasannya tetap meyakini bahwa Allah akan selalu menemaninya. 

Sebagai seorang hamba, adakalanya kita ragu. Tapi yang membuat kita damai adalah rasa yakin bahwa rahmat Allah maha luas meliputi segalanya.


Terakhir..

Dari syaikh Al Abani pernah mengatakan,

Jalan yang lurus bukanlah jalan yang mulus, tapi kebahagiaan hakiki dan kedamaian hati adalah milik mereka yang mau berjalan diatasnya. Untungnya kita tidak diminta untuk sampai diujungnya, hanya saja kita diminta untuk mati diatasnya.


Mohon doakan saya juga keluarga, doa juga untuk kita semua..

Semoga kita bisa terus berjalan diatasnya

diatas tuntunan dan syariat dari Allah Subhanahu wa ta'ala pastinya






Menuju senja di Tanjung Keluang

 Ada suatu masa dimana Allah titipkan rasa yakin yang begitu tinggi pada masing-masing hambaNya

Seperti rasa yakin yang pernah aku miliki, pernah yakin sekali untuk diterima di universitas A

Pernah juga yakin sekali dengan suatu perkara. Misalnya.

Namun ada kala jarum jam tak berputar sesuai kehendak kita

Detik demi detiknya tidak sedang bekerja untuk kita

Hmm… Sedih kali rasanya..


Ada sebuah ungkapan dari ust. Sonny pada salah satu bukunya,

“Kalau yakin hanya sekedar yakin, maka siapa yang tak seyakin dan sepercaya diri Firaun. Sampai sampai mengatakan Ana rabbukum al-a'la, aku adalah Rabb kalian yang paling tinggi.

Kalau yakin hanya sekedar yakin, Abu Jahal pun tidak kalah kuat keyakinannya. Berangkat ke medan Badar dengan keyakinan akan mengalahkan pasukan muslimin.”


Ternyata yakin yang kita yakini harunya bukanlah yakin yang hanya sekedar yakin :’(

Yang harus kita yakini adalah “Allah selalu membersamai kita” daripada meyakini kemampuan diri. Sebagaimana nabi Musa Alaihisalam dengan segala keterbatasannya tetap meyakini bahwa Allah akan selalu menemaninya. 

Sebagai seorang hamba, adakalanya kita ragu. Tapi yang membuat kita damai adalah rasa yakin bahwa rahmat Allah maha luas meliputi segalanya.


Terakhir..

Dari syaikh Al Abani pernah mengatakan,

Jalan yang lurus bukanlah jalan yang mulus, tapi kebahagiaan hakiki dan kedamaian hati adalah milik mereka yang mau berjalan diatasnya. Untungnya kita tidak diminta untuk sampai diujungnya, hanya saja kita diminta untuk mati diatasnya.


Mohon doakan saya juga keluarga, doa juga untuk kita semua..

Semoga kita bisa terus berjalan diatasnya

diatas tuntunan dan syariat dari Allah Subhanahu wa ta'ala pastinya






Continue Reading
"Nak, tahukah engkau kenapa kita harus belajar?", tanya dewi kepada samudra yang menginjak usia 8 tahun

"agar Allah sayang kita kan umma", jawab samudra

"iya benar nak, kita belajar.. kita bekerja agar Allah senang ya nak..
dalam kehidupan ini tidak semua yang kita perjuangkan harus kita menangkan, tidak dapat tidak apa-apa yang penting kita sudah berusaha, sudah ikhtiar semaksimal yang kita bisa. Semata-mata agar Allah sayang kepada kita, agar Allah makin sayang kita nak.." jawab dewi sambil mengelus kepala putra sulungnya itu

"jadi besok kalau samudra nggak menang lombanya gakpapa ya umma?", tanya nya sambil berkaca-kaca

Besok adalah hari kompetisi sains nasional se Indonesia yang diadakan Indonesian Student Science Competition (ISSC). Disitu ada 3 jenjang, yaitu tingkat SD, SMP dan SMA. Besok samudra menjadi perwakilan sekolahnya untuk mengikuti lomba ISSC.

"samudra sudah belajar kan? sudah berdoa sama Allah hari ini nak?" tanya ummanya

"sudah dong umma, samudra udah sholat, udah doa sama Allah supaya besok samudra menang lomba", jawabnya dengan semangat

"aduuh pinter sekali sih anak umma", sambil memeluk putra kecilnya itu

"samudra, tidak menang lomba tidak apa-apa ya nak, yang penting samudra udah berusaha. Dan usahanya samudra sudah semaksimal yang samudra bisa, kenapa kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat apa yang kita mau? semata-mata agar Allah semakin sayang sama samudra", tambah dewi

"kalau Allah sayang, nanti kita masuk syurga ya umma?", tanya si kecil

"iya nak, kalau Allah sayang kita nanti Allah akan ajak kita ke syurga Nya. Di syurga samudra bisa minta apa aja ke Allah"

"bisa minta robot yang bisa berubah jadi mobil umma?", tanya samudra dengan semangat

"hehehe, jangankan berubah jadi mobil, berubah jadi pesawat pun mudah bagi Allah nak",jawab dewi

"samudra mau belajar lagi ya umma"

"iya nak, jangan lupa berdoa dulu sebelum dan sesudah belajar. Sudah tahu gimana doanya" tanya dewi kepada samudra

"bismillahirrahmanirrahim.. Robbi zidnii 'ilmaa, warzuqnii fahmaa, waj'alnii minash-sholihiin.. Ya Allah berikanlah aku ilmu dan karunia untuk dapat memahaminya, ya Allah jadikanlah aku orang yang sholeh.. aamiin..."

"MasyaAllah tabarakallah", peluk dewi kepada putra kecilnya..


Cr. google


Keesokan harinya..

"gimana nak, susah tadi soalnya?" tanya umma

"hmm it's so hard, tapi gakpapa kan umma? Yang penting kan samudra udah berusaha", jawab si kecil
*ia menyerap apa kata-kata ummanya semalam

"well done, umma senang karena samudra sudah mau mencoba dan terus berusaha"

"agar Allah sayang ya umma.. Agar Alla makin sayang kita", begitu jawab si kecil dengan sumringah

-----

Mendapatkan apa yang kita perjuangkan memanglah menjadi suatu kebanggan. Mendapat prestasi juga suatu yang membahagiakan, namun ketika kita tidak mendapat apa yang kita perjuangkan dan harapkan bukan berarti kita harus bersedih dan terpuruk saat kegagalan itu yang datang.
Kita tidak harus menjadi yang pertama atau menjadi sang juara untuk bahagia, namun sejauh mana kita terus berusaha, berikhtiar memberikan yang terbaik yang kita bisa untuk Nya.

Kegagalan adalah pelajaran yang berharga dalam mencapai title "juara". Dimana sang juara sejati adalah ia yang terus bergerak karena Nya. Ia yang tak pernah berhenti mencoba, senantiasa bersemangat untuk meraih butir butir kebaikan dan keberkahan di setiap titiknya, menghargai setiap proses jatuh bangun dan pada akhirnya usaha kita semua semata-mata adala untuk meraih kebaikan, mengumpulkan sebanyak-banyaknya bekal di dunia dan kembali dengan tenang di syurga Nya..


-Kisah "Agar Allah Sayang" dikutip dari kisah Najwa dan bundanya, mbak Dewi Nur Aisyah.

yes, that's why nama Umma samudra disini adalah Dewi :)
barakallah mbak dewi dan keluarga

#storytelling #tauhidseries #agarAllahSayang

Agar Allah sayang

by on 08:26
"Nak, tahukah engkau kenapa kita harus belajar?", tanya dewi kepada samudra yang menginjak usia 8 tahun "agar Allah sayang ki...
Ciee cieee uhuuy… suiit suiitt..
"Nunggu siapa tuh?"
"Sudah ada yang main ke rumah kah?" 
"Yakin masih mau sendiri aja?" 
Dan komentar komentar lain dari netijen yang isinya cabe. Pedes. Hahaha *justkidding 
Kalau ada yang nanya atau ngingetin gitu tu tandanya mereka sayang. Ngga usah emosi, tapi nggakpapa ngegas sikit. Pake gas nya yang 3kg aja, jangan yg 12 kg 😁😁 

Masjid An Nuur Biofarma, Bandung 2018

Huuuh *tarik nafas - tahan - keluarkan *okeey keep calm
Memang usia-usia rentan gini ya. Katanya sih quarter life crisis
Macem insekyuur yang menyesakkan dada gitu ceunah
Insekyuur tentang beban masa lalu, tentang hari ini dan masa depan 
Kalau kata ustadz Edgar Hamas, "insecure atau kekhawatiran itu ibarat bayangan, ia terlihat besar padahal sih biasa aja". Hehehe 
Oke ashoyaaap... 

Ada sebuah nasihat yang masuk dalam catatan harianku yaitu tentang keniscayaan atau kepastian dalam penantian. 
Penantian bertemu pasangan? 
Penantian memiliki momongan? 
Emmm mungkin lebih dari itu 

Iya. Ada hal yang lebih niscaya daripada menanti bertemu pasangan. 
Kematian. 
Kematian lebih niscaya dari semua dan apa-apa yang sedang pun diperjuangkan oleh manusia. Kematian lebih niscaya daripada bertemu pasangan. 
Ngga asyik ya obrolannya? 
Memang. Siapa yang bisa santai kalau udah bahas ini 😭😭😭 

Sampai ada sebuah tulisan yang aku note di hp isinya, 
"tak tahu antara impian, pasangan atau kematian yang melamar duluan. Yang pasti adalah kita semua sedang berada dalam daftar tunggu paling niscaya. Yaitu daftar tunggu kematian. Dan yang namanya daftar tunggu akan terus maju. Entah seberapa lama. Ia akan datang dan itu adalah kepastian" 

Serem ya? 
Iya memang. Serem bangeeeet 😱😱😱 
Dan lebih serem dari kata-kata doi "kita lebih baik temenana aja ya" *musik sedih 

Pas nulis inipun sebenernya ku takut. Takut untuk dimintai pertanggung jawaban kalau ternyata tulisan ini tak membawa manfaat baik dan tak bisa ku amalkan sendiri. #selfreflection #selfreminder 
Takut juga kalau ternyata hari ini adalah hari terakhir ku dan lamanya usia yg Allah kasih belum dimanfaatkan sebaik dan seproduktif mungkin. Aku yang masih sering lalai, masih sering ngeluh, masih sering sia-sia. 
Astaghfirullahhaladzim 😢😢😢 

Dan katanya sebaik-baik nasihat adalah tentang kematian. Yang mengingatkan kita untuk selalu berniat, bersiap, berbenah, dan berbekal untuk memantaskan diri. Mendekat ke Allah. 
Kalau sudah begitu, alangkah indahnya kalau kita bisa senantiasa mempersiapkan kematian. 
Mempersiapkan yang seperti apa? 
Mempersiapkan sebaik-baik nya diri dalam penantian. 
Adalah taat. Taat berarti menjalankan semua perintah dan menjauhi apa-apa yang dilarang. Taat dalam penantian. 

Bersiap untuk mulai berbenah. Mengumpulkan sebanyak-banyaknya amal dan memberi sebanyak-banyaknya manfaat di dunia. Hingga kita kembali ketempat asal kita. Surga. Amiiinn 
Memantaskan diri untuk pasangan juga termasuk mempersiapkan kematian. Memantaskan diri yang gimana? Yang pasti yang sesuai dengan syariat Islam. #yanginijugamasihprosesbelajar 😁😁😁 

kata Wilda, 
Kak katanya hidup ini sebenernya tentang perlombaan mengalahkan diri sendiri. Mengalahkan jiwa yang cenderung pada kelalaian dan kesia-siaan untuk menaiki tangga-tangga kehambaan. 
Yang kita lakukan setelahnya? 
Iya. Tunduk, pasrah, berserah atas semua perintah dan larangan. Atas semua takdir baik dan takdir yang pasti mengandung pelajaran baik. 
Berlomba untuk menjadi sabar, untuk menjadi ikhlas, Ridha dan taat. Hingga dicinta, dinanti dan dipersilahkan 
"Fadhuli fi ‘ibadi, wadhuli Jannati", sini hambaKu, istirahat di SurgaKu :") 

Genggam erat mereka sahabat-sahabat yang setia menjadi teman perjalanan dalam ketaatan, yang selalu mendengarkan, meluruskan dan yang mengingatkan tentang kematian. 

Mari saling mendoakan.
Sahabatmu, Siska Hermawati :) 

Dulu saat masih kecil, masih lucu dan gemes-in kalau ditanya ingin jadi apa jawabannya ingin jadi dokter atau ingin jadi guru. Tak pernah sekalipun terbesit cita-cita ingin jadi apoteker. Bahkan apa itu apoteker juga tak paham.

Tulisan ini tidak akan menceritakan tentang kenapa bukan dokter tapi apoteker. Tulisan ini dibuat untuk ikut di kegiatan nulisyuk hastag #PahlawanMedis #dirumahsaja


My team. Depo 2 (Farmasi Rawat Inap)


Saat lulus apoteker dan ditrima kerja di Rumah Sakit daerah lintas kota, teman bilang
"mungkin ini salahsatu cara Allah untuk memberi kesempatan siska jadi anak yang berbakti pada orangtua", kira-kira itu kalimat yang ia sampaikan. Sejuk sekali.

Saat memutuskan untuk bekerja, hal pertama yang aku fikirkan adalah pekerjaan seperti apa yang aku inginkan? Pekerjaan yang keren? yang banyak uang? atau mungkin yang diniatkan sebagai ibadah,  yang halal, atau yang tidak melanggar syariat islam?
Sampai suatu hari Allah gerakkan tangan ini membuka story instagram seorang teman, disitu ia menuliskan pesan 
"nak, tahukah pekerjaan yang mendekatkan kita kepada Allah itu seperti apa?"

Kata-katanya adem sekali.. ternyata bukan pekerjaan seperti apa yang aku inginkan tapi pekerjaan seperti apa yang Allah inginkan, pekerjaan yang mendekatkan seorang hamba kepada Rabb nya?

Lalu ia melanjutkan, "pekerjaan yang halal? yang diniatkan sebagai ibadah?

hmm.. Belum cukup. Lalu yang seperti apa?
Yang dengannya kita tak meninggalkan kewajiban kita kepada Allah.
Sibuknya bekerja tidak membuat kita lalai untuk sholat diawal waktu
Lelahnya bekerja tak membuat kita untuk bermalas untuk tilawah dengan meluangkan waktu
Kegiatan bekerja tak melepas lisan dan hati dari berdzikir mengingat Allah sepanjang waktu

Yang seperti itu sulit bukan, nak?
Benar nak, maka Allah sebut kehidupan ini sebagai ujian. Untuk menguji kadar iman dan taat kita. Agar kita menemukan apa yang sebenarnya kita kejar. Dunia yang sementara atau negeri akhirat yang selamanya."

Cc @wilda.go sayang sekali sama Wilda karena Allah

Untuk yang mau cari kerja  pun yang sudah bekerja sepertiku ini mari ingat-ingat lagi apa sebenarnya niat yang membalut hati, atau saat menulis ini pun aku harus menata niat dalam hati..
Gimana kalau Allah ternyata tidak meridhoi
Mungkin ada niat yang perlu dibenahi

Nasehat mbak Dewi,  saat kita mengerjakan suatu yang kita cintai, niscaya akan ada semangat dalam diri. Jadi mungkin bukan pekerjaannya yang kita cintai namun mengumpulkan amal karena Allah yang menjadi motivasi dan membahagiakan orang tua menjadi daya dorong diri

Sebenarnya aku tak tahu apakah tulisan ini akan nyambung dengan tema #PahlawanMedis dan #dirumahsaja hehe
tapi ada satu yang membuatku bersyukur, eh sebenarnya harus selalu beryukur atas semua hal tapi bahas yang satu ini dulu hehe

#PahlawanMedis
ini adalah foto bersama dokter, teman-teman perawat serta ahli gizi di tempaku bekerja



siang itu dr. Mia Sp.PD dokter yang menjadi penanggungjawab covid di RS kami visite ke ruang tempat dimana aku berada,

"dokter kok pucet wajahnya", kata seorang perawat
"lho ketok a rek? (lho kok kelihatan, rek *rek : bahasa swag nya guys ala jatim mungkin hehe)
padahal pake masker lo", jawab beliau santai. Memang beliau tipe yang sangat humble dan humoris.
"gimana kondisi pasien di ruang isolasi (pasien covid19)? kalau capek istirahat dulu dokter", sambung teman yang lain.
*beliau menjelaskan sekilas
"waah ini efek nggak pakai bedak nih, tapi kalo pake bedak nanti nempel di masker, belum lipstik e yaa, byuuh" sambung doker mia
*semua ketawa
"tapi ternyata make up itu penting yaa *sambil bercanda" , timpal beliau
terakhir beliau minta doa
-end of conversation 

Barakallah, barakallah, barakallah.. untuk semua tenaga medis, untuk semua tenaga penunjang medis dan untuk semua tenaga yang ikut berjuang dalam menghadapi ujian ini.
Dibalik senyum dan candaan itu ada tanggung jawab besar yang harus ditanggung.
Saat seruan pemerintah untuk #WFH Work From Home, alhamdulillah ternyata istilah #WFH juga bisa untuk Work From Hospital *tidak kalah trend yaa hehe

Bagi sebagian mereka yang sanggup berteman dengan letih, ku ucapkan selamat.
Kata mbak dewi letih adalah bagian dari kehidupan. Letih adalah bukti nyata ikhtiar dan perjuangan.
So...mari berbangga akan letih, bersyukur karena letih menjadi bagian dari keseharian. Bisa saja keberkahan dari Nya datang dari letih yang membersamai ragamu, saat ikhlas dan niat segala aktivitas hanya tertuju pada keridhoan Allah yang dirindu. Maka seharusnya jangan lagi kau sesekali menyesali letih di penghujung harimu, karena bisa jadi peluh keringat itu yang akan menyelamatkanmu, jangan lagi kau sesali kesibukan yang menyita waktu luangmu karena kita tidak pernah tau dari amalan mana yang akan mengantar kita kepada Rabb yang dituju... sebuah nasihat untukku, juga untukmu,
Barakallahu..
#covidlekaslahberlalu

Jadi ketika merasa hati mulai tak nyaman, banyak ragu nya daripada yakin mungkin disitu ada niat yang salah, mungkin ada niat yang perlu dibenahi, ingat kata Allah  bukankah amal perbuatan kita tergantung dari niat diri yang ada di dalam hati?



Siska Hermawati
Manusia.
Makhluk yang tercipta dengan sejuta rasa.
tak jarang rasa itu bisa membuat diri menderita
adalah ketika ada kejadian tapi tak bisa mengambil hikmahnya.
mendapat kritikan atau cacian, misalnya.

Cr. broken flower google


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Allah yang Maha Baik dalam firman Nya :

".......dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus." Al Hajj : 22 [54]


"Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati." Al Mulk : 67 [13]



Kau tau apa yang paling mahal dalam kehidupan manusia?
Iya. Ikhlas. Keikhlasan.
dan taukah kamu bahwa ada yang lebih mahal lagi dari itu?
ialah rasa kasih sayang dan memaafkan saudaranya.

Mari belajar untuk ikhlas
Ikhlas lah seperti surat al ikhlas yang tak pernah disebut sepanjang ayatnya.
Ikhlas seperti matahari yang selalu setia menghangatkan bumi, namun tak menuntut balas budi.
Ikhlaslah seperti gula, tak pernah disebut bila kopi mu terasa manis namun dicaci ketika penikmatmu terkena diabetes

Dalam hidup ini haruslah siap dengan yang cocok dan yang tidak cocok,
Salahsatunya dengan orang yang memberikan kritikan

Tipikal orang yang mengkritik itu ada tiga : 
pertama, isi kritikannya baik, caranya benar
kedua, isi kritikannya baik, caranya kadang tidak cocok
ketiga, isi kritikan dan caranya tidak cocok

sakit hati ngga kalau ada yang mengkritik tapi cara nya ngga cocok gitu?
terkadang lisan ini tidak tahu, lisan ini membicarakan saudara kita, keluar lisan atau perbuatan yang menyakiti hati dan perasaan saudara kita, ada yang suka gitu?
Aku itu mah masih sering.. (maafin aku yaa temen-temen, maafin aku ya Allah.. :''(  

hmmm... hati mana yang ngga terluka ketika ada yang memberi kritik tapi cara dan isi nya ngga cocok? itu tuuh seperti cicak yang spontan mutusin ekornya sepihak. hmm kan bisa toh diomongin baik-baik. #curcol #apasih

Tapi kata Allah setiap kejadian pasti ada hikmahnya, tinggal kita bisa ambil hikmah itu apa ngga,
gitu kan?
Sekarang mari berhusnudzon,
Mungkin lewat orang terebut Allah sedang menjawab doa-doa
Mungkin lewat kritikan itu, Allah sedang mengingatkan hamba terkasih Nya,
atau Allah sedang menegur kita,
bisa juga Allah sedang menyelamatkan kita dari suatu hal yang tidak kita tahu di luar sana
Jadi... mari cari 1001 cara untuk berprasangka baik

Ini adalah sebuah definisi "ikhlas" bila ada orang yang menyakiti :
Ikhlas adalah ketika kita bisa tetap tersenyum lebar mendoakan orang yang menyakiti kita dengan tulus.
Karena percayalah tidak ada yg abadi di dunia ini termasuk rasa sakit.
Dunia ini hanya sementara, hanya tempat singgah,
Kebahagaiaan yang abadi itu nanti
dan itupun kalau kita bisa mencapai surganya Allah.

Dan memaafkan itu sesuatu yang baik
memaafkan akan membuat diri semakin kuat dan mengerti bahwa disakiti itu menyakitkan,
ini juga akan menjadi pelajaran untuk diri sendiri agar tidak menyakiti orang lain, apalagi membalasnya.
Biarlah dia melihat betapa hebatnya diri kamu dan Allah yang akan mengatur teguran untuk dia.
Sungguh kita tidak akan hina dengan perbuatan atau perkataan orang lain tapi dengan perilaku kita sendiri.
Berlembut hatilah.

Terakhir, diambil dari kutipan ceramah aagym
Ingatlah bahwa masalah itu adalah bagian dari karunia
Jadikan setiap episode manusia menjadi karunia yang mendekatkan diri ke Allah
Tidak perlu pintar untuk menyelesaikan masalah, tapi perlu takwa
Makin patuh pada Allah,
makin pasrah pada pengurusan Allah
dan makin taat pada Allah
Maka Allah akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita

Wallahu A'lam Bishawab

Wassalamualaikum warahmatullahiwabarokatuh


- SISKA HERMAWATI


Sebuah nasihat dari Ust. Salim a Fillah
jika ingin Allah cinta kita maka Mengemislah di langit dan bermanis di bumi
Maha suci dzat yg apabila kita merasa hina dihadapanNya, Ia memuliakan kita
Apabila kita merasa rendah dihadapan Nya, Ia meluhurkan kita
Apabila kita merasa bodoh dihadapan Nya, Dia mengajari kita
Apabila kita merasa lemah dihadapan Nya, Dia menguatkan kita
Apabila kita merasa berdosa dihadapan Nya, Dia mengampuni kita.
Dia lah Allah SWT.

DQ 80 Daarut Tauhiid
Al Imam Ibnu Rajab Al Hambali RA pernah menyampaikan satu nasihat,
“Dengan apa kalian tak mendekat kepada Allah? Dengan ibadah seperti apa kalian tak menggapai ridho Allah? Sementara orang2 sebelum kalian berlalu mereka dengan ibadahnya yg tak dapat kalian tandingi dari yg kanan (sukses) sampai yg kiri (ahli ibadah tp berakhir tragis)”

Semakin seorang hamba banyak meminta, banyak hajat, keinginan, kebutuhan dan keperluan dgn Nya, maka Dia akan semakin cinta.
Mari menjadi pengemis disisi Allah SWT dgn semua hajat itu.
Tumpah ruahkan.
Berhajat..
Berhajat terus kepada Allah
Mengemis..
Mengemis terus kepada Allah
Ya Allah jadikanlah kami orang yang sabar
jadikanlah kami orang yg dibimbing oleh Mu

cr. google
Ialah Yunus
Nabi yang diuji dengan kelemahan hatinya
Nabi Yunus yang meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah karena mereka tak mau menyembah Allah
Yunus yang pergi dengan keadaan putus asa dan berdosa menaiki kapal dan berlayar meninggalkan kaumnya
Dalam perjalan, takdir Allah membuat Yunus harus menjatuhkan diri ke laut dan masuk kedalam perut ikan
Dalam keadaan gelap pekat dan dengan kelemahan hati nabi Yunus berdoa kepada Allah SWT

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Tidak ada Illah yang berhak disembah kecuali Engkau (Ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya”.
Agungkan seagung-agungnya Allah,
Rendahkan serendah-rendahnya diri dihadapan Allah,
Lalu setelah nabi Yunus mengemis, apa yg terjadi?
Ikan nya naik dan memuntahkan nabi Yunus ke pantai
Dan ketika Yunus kembali ke kaumnya, mereka semua telah beriman.
Kapan mereka beriman? Ketika Nabi Yunus berdoa

Ternyata apa yg tak bisa diraih bertahun-tahun seperti yg dilakukan Nabi Yunus, ketika dengan ketulusan hati mengemis kepada Allah semua selesai.
Makin kita merasa tak berdaya dihadapan Allah, ketika itulah Allah akan menjajakan kita.

“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih).


SISKA HERMAWATI
Senja di Jepara

"Hatiku telah berkelana jauh. Melewati jalan berliku. Aku tak pernah sampai dan aku tak sanggup pulang"
Seperti senja kelabu yang berharap menjadi biru. Ambilah sebuah pelajaran dari kisah-kisah terdahulu.
Adalah "Zakariya."

Nabi Zakaria yang telah renta dengan suara lembut melangitkan doanya,


قَالَ رَبِّ إِنِّى وَهَنَ ٱلْعَظْمُ مِنِّى وَٱشْتَعَلَ ٱلرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا
[QS Maryam : 4]


"Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah terpenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, ya Tuhanku.." [19:4]

Kisah Nabi Zakariya yang renta dengan istrinya yang mandul. Dalam asa ia senantiasa berdoa
Berapa lama Zakariya berdoa? Setahun? Dua tahun? Sepuluh tahun? Limapuluh tahun? Tidak. Lebih lama lagi.

Lalu apa yang ia katakan kepada Tuhannya?
"Aku belum pernah kecewa dalam berdoa , ya Tuhanku."

Akhirnya, diusianya yang senja, ia dikaruniai Yahya. Yang belum pernah diciptakan sepertinya. Yahya yang diberkahi sepanjang hidupnya di dunia dan di akhirat. Sungguh semuanya mudah bagi Allah. Allah yang Maha Kuasa untuk menciptakan sesuatu.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah Zakariya adalah, tak sekalipun ia lelah maupun kecewa untuk melangitkan doanya, ketika doa itu belum terkabul maka disambungnya dengan doa-doa terbaiknya hingga datanglah jawaban doa itu di usianya yang senja.
Zakariya memohon seorang putra sebagai penerus dakwahnya karena ia cemas kaum bani israil akan kembali pada kekufuran.
Barakallah.


SISKA HERMAWATI

Zakariya

by on 12:51
Senja di Jepara "Hatiku telah berkelana jauh. Melewati jalan berliku. Aku tak pernah sampai dan aku tak sanggup pulang" Se...